Saat ini pengguna smartphone tidak
hanya kalangan menengah keatas saja tetapi sudah mencakup seluruh lapisan
ekonomi masyarakat. Hal ini dikarenakan harga smartphone yang semakin
terjangkau dan banyaknya merk smartphone baik berstatus lokal maupun
global yang membanjiri pasar ponsel saat ini. Walaupun begitu, hal ini tidak
berarti menghilangkan produksi ponsel basic atau feature phone
begitu saja. Buktinya pabrikan-pabrikan besar seperti Nokia, Samsung, LG dan
lain-lain masih memproduksinya. Kebutuhan sebagian masyarakat akan ponsel
dengan daya tahan baterai yang lama, awet, simpel, dan murah menjadikan ponsel basic
masih dicari untuk menunjang pekerjaan dan dijadikan pendamping dari smartphone
mereka.
Keunggulan-keunggulan ini yang membuat
penulis berniat mencari jenis ponsel basic yang cocok dan handal untuk
dibeli. Kondisi penulis yang harus selalu mudah dihubungi membuat ponsel basic
sangat penulis butuhkan. Ponsel basic selain difungsikan hanya untuk
menerima telepon dan sms, juga dapat dijadikan back up ketika smartphone
penulis kehabisan baterai. Untuk itu ponsel basic dengan dual SIM yang
penulis prioritaskan untuk diburu.
Kurang lebih satu minggu penulis
mencari-cari dan menimbang-nimbang ponsel mana yang akan dibeli. Ponsel basic
yang handal seperti LG A230 dan LG A275 sudah tidak ada lagi di pasaran. New
Nokia 105 yang membuat penulis tertarik, di Indonesia tidak ada varian dual SIM-nya.
Situasi ini sempat membuat penulis pusing. Akhirnya dengan berbagai
pertimbangan pilihan penulis jatuh ke Nokia 130 dual SIM.
|
Terdapat tiga pilihan warna untuk Nokia
130 yaitu: hitam, putih, dan merah. Pilhan warna sangat bersifat subyektif
sehingga tergantung selera masing-masing. Setelah melihat foto dari ketiga
warna Nokia 130, penulis lebih tertarik untuk membeli warna hitam. Warna yang
umum untuk ponsel memang, tetapi menurut penulis warna hitam lebih menarik
dibandingkan warna yang lain.
Nokia 130 memiliki dimensi 106 x 45,5 x 13,9 mm dengan bentang layar 1,8 inchi. Walaupun layarnya cukup kecil, ukuran huruf di layar cukup besar sehingga cukup nyaman untuk membaca pesan. Keypad alfanumerik pada ponsel ini empuk dan nyaman dipakai meskipun penggunanya memiliki jari-jari yang besar seperti penulis.
Ponsel ini memiliki dual standby
SIM tanpa easy swap. Pengguna harus membuka baterai dulu untuk memasang
kartu SIM yang kedua. Kartu SIM yang digunakan juga masih jenis Mini SIM
sehingga bagi pemilik kartu SIM lama tidak perlu memotong kartu SIM nya,
sedangkan bagi pengguna micro SIM harus memasang bingkai kartu SIM nya
dahulu. Charger Nokia 130 sudah memakai konektor charger micro
USB, tidak lagi memakai konektor bulat kecil khas Nokia. Sehingga pengguna bisa
memakai charger ponsel pintarnya untuk mengisi baterai Nokia 130. Selain
untuk mengisi daya, konektor micro USB juga dapat digunakan untuk
transfer file ke perangkat komputer atau laptop. Baterai yang digunakan berkapasitas
1020 mAh. Nokia mengklaim baterai Nokia 130 ini dapat digunakan maksimum 46 jam
untuk memutar musik, waktu bicara maksimum 13 jam, dan waktu standby maksimum
26 hari dengan dual SIM.
Nokia 130 ini mempunyai kapasitas
penyimpanan 500 kontak pada memori ponsel. Akan tetapi, ponsel ini belum
mendukung fitur multiple entry. Sehingga, satu nama hanya dapat
menyimpan satu nomor. Apabila pengguna memiliki teman yang memiliki lebih dari
satu nomor telepon, terpaksa penyimpanannya harus terpisah. Misalnya, Bayu 1,
Bayu 2, Bayu Tsel, Bayu IM3, dll.
Di dalam menu kontak, terdapat fitur
penyaringan nomor dan pesan. Apabila pengguna memasukkan nomor telepon
seseorang ke dalam daftar hitam, ponsel akan tetap senyap jika nomor tersebut
menelpon. Pesan yang dikirimkan oleh nomer tersebut akan langsung dimasukkan ke
dalam folder khusus.
Memori internal dari ponsel ini memang
kecil, tetapi jangan khawatir anda dapat menyematkan memori eksternal sampai maksimal
32 Gb. Suatu keunggulan tentunya bagi sebuah basic phone. Nokia
mempromosikan ponsel ini sebagai portable video dan music player.
Untuk fungsi ini tentu keberadaan memori eksternal merupakan kebutuhan
esensial. Anda dapat menyimpan file video maupun lagu dalam jumlah yang
banyak dengan dukungan micro SD ini. Kualitas pemutaran video menurut
penulis cukup baik, gambar terlihat jelas dan cukup tajam. Kualitas suara yang
dihasilkan juga cukup baik. Suara tidak pecah ketika di loudspeaker dan
terdengar cukup jernih. Hal yang membuat penulis cukup kagum adalah ketika
mendengarkan lagu menggunakan handsfree berkabel. Suara yang penulis
dengar bisa dibilang sangat baik, jernih dan tidak membuat telinga menjadi
panas bila digunakan dalam waktu lama. Menurut penulis, kualitas suara ini yang
membuat Nokia 130 lebih unggul dibandingkan ponsel-ponsel basic lainnya.
Ponsel ini juga dilengkapi dengan Radio FM dengan 30 channel yang dapat
diisikan. Untuk memakainya anda harus menancapkan handsfree berkabel
terlebih dahulu.
Fitur lain yang penulis sukai dari ponsel
ini adalah adanya aplikasi Slam. Slam adalah konektivitas berbasis bluetooth
dari Nokia yang mirip NFC. Cara kerja fitur ini dengan menempelkan ponsel
berfitur Slam ke ponsel apa saja yang mempunyai bluetooth. Tidak perlu
melakukan pairing seperti layaknya bluetooth, cukup tempelkan
sebentar saja maka file akan langsung terkirim.
Satu lagi fitur yang sederhana tapi
penting bagi penulis yaitu lampu senter. Posisi lampu senter pada Nokia 130 agak
berbeda dengan jenis feature phone yang lain. Posisi lampu senter LED ditempatkan
di cover belakang mirip lampu flash pada ponsel berkamera. Menyalakannya
cukup dengan menekan tombol navigasi ke atas dua kali dan untuk mematikannya
dengan menekannya sekali lagi. Sebuah fitur yang sederhana tetapi penting untuk
menunjang profesi penulis.
Berbagai fitur yang diberikan Nokia 130
membuat ponsel ini diatas ekspektasi penulis terutama kualitas suara yang
dihasilkan dan fitur file sharing yang disajikan. Semua keunggulan yang
ada pada Nokia 130 ini membuat penulis merekomendasikan ponsel ini layak untuk
dibeli.
Maturnuwun
BalasHapus