Sabtu, 12 Desember 2015

Terjemahan: Essential Neurosurgery 3rd Edition (3)



 Bab 1: Penilaian dan Pemeriksaan Neurologis

Penilaian neurologis yang akurat merupakan hal yang mendasar untuk pengelolaan pasien yang benar. Tujuan dasar dari pemeriksaan neurologis adalah untuk menjawab empat pertanyaan berikut:

  1. Adakah problem neurologis?
  2. Dimana lokasi lesinya pada sistem saraf?
  3. Apakah kondisi patologis yang dapat menyebabkan lesi tersebut?
  4. Setelah memastikan lokasi neuroanatomi dan penyebab patologis berdasarkan anamnesis, apakah diagnosis yang paling mungkin?


Menjawab keempat pertanyaan tersebut secara berurutan akan menunjukkan tipe pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Penilaian neurologis terdiri dari:
       ·         Anamnesis penyakit
       ·         Pemeriksaan klinis:
(a)  Pemeriksaan sistem saraf
(b)  Pemeriksaan fisik umum

Anamnesis neurologis
Sebagai dokter umum dan dokter bedah anamnesis neurologis adalah kunci dari diagnosis. Anamnesis mencakup tidak hanya bertanya kepada pasien tetapi juga observasi dengan hati-hati. Banyak penyakit neurologis dapat didiagnosis hanya dengan mengobservasi pasien. Kondisi umum pasien, mood, postur, gaya berjalan, ekspresi wajah dan cara bicara semua adalah petunjuk penting untuk diagnosis akhir. Selain itu, pasien yang sebenarnya tidak menderita penyakit organik biasanya memperlihatkan sikap yang khas, terutama dengan keluhan yang dilebih-lebihkan.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik diawali dengan observasi, dan ini harus dimulai ketika bertemu pasien dan saat melakukan anamnesis. Cara pasien berjalan kedalam ruang pemeriksaan, cara duduk di kursi, cara menjawab pertanyaan dan cara menaiki tempat tidur pemeriksaan akan memberikan petunjuk-petunjuk penting dalam mencari diagnosis. Awalnya, penting untuk memberikan kesempatan yang adekuat kepada pasien untuk menjelaskan gejala-gejalanya dalam kondisi yang tidak tertata dan tidak diminta. Pertanyaan langsung kemudian baru dilakukan sesudahnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada gejala-gejala neurologis merupakan pemeriksaan verbal yang penting pada sistem neurologi. Ini tidak hanya sekedar isi dari jawabannya yang penting tapi cara pasien merespon pertanyaan-pertanyaan itu. Berikutnya adalah pengklasifikasian umum dari gejala-gejala neurologi.

          1.    Gejala-gejala neurologi umum:
(a)  Nyeri kepala
(b)  Keadaan mengantuk (penurunan tingkat kesadaran)
(c)  Vertigo
(d)  Seizures, tidak sadar.
          2.    Gejala-gejala meningismus:
(a)  Nyeri kepala
(b)  Fotofobia
(c)  Kaku kuduk
(d)  Muntah
          3.    Gejala-gejala yang berhubungan dengan indera:
(a)  Penglihatan
(b)  Pendengaran
(c)  Perasa
(d)  Penciuman
          4.    Gejala-gejala yang berhubungan dengan bicara dan pemahaman.
          5.    Gejala-gejala motorik:
(a)  Kekuatan
(b)  Koordinasi
          6.    Gejala-gejala sensorik
          7.    Gejala-gejala kognitif, cth. memori 
          8.   Gejala-gejala dari sistem lainnya yang mungkin berhubuhan dengan penyakit pada sistem saraf.

Pertanyaan yang hati-hati akan memastikan didapatkannya detai-detail penting tentang masing-masing gejala. Hal ini antara lain:
      ·         Waktu, mekanisme onset, progresi dan durasi dari gejala. Mekanisme onset adalah petunjuk berharga dalam memahami proses patologis. Onset yang mendadak  dari gangguan neurologis biasanya karena penyebab vaskular atau epileptiform; nyeri kepala yang berat dan mendadak adalah ciri khas pada perdarahan subarachnoid sedangkan nyeri kepala yang progresif dan lambat adalah lebih mengarah pada tumor cerebral. Sama halnya, onset mendadak pada hemiplegia adalah akibat dari bahaya vaskular sedangkan kelemahan yang progresif dan lambat disebabkan oleh suatu penyebab kompresi atau infiltratif.
      ·         Apa faktor-faktor yang memperingan dan memperberat suatu gejala? Nyeri kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial adalah secara khas memburuk pada pagi hari dan juga dengan batuk dan mengejan. Pasien dengan nyeri di tangan yang berhubungan dengan carpal tunnel syndrome sering memburuk  pada malam hari dan diperingan dengan mengibaskan tangan pada sisi tempat tidur.
        ·               Adakah riwayat sebelumnya mengalami gejala yang sama?

Sangat bermanfaat untuk mendapatkan detail anamnesis dari keluarga pasien atau saksi; ini penting untuk melakukannya jika pasien adalah anak-anak atau jika terdapat gangguan tingkat kesadaran atau gangguan memori. Detail tentang sifat serangan epilepsi harus selalu didapatkan dari keluarga atau teman yang menyaksikan kejadian itu.

Pehaman yang teliti tentang sifat dari penyakit dan simptomatologinya harus didapatkan sebelum pemeriksaan dimulai.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar